Selasa, 10 Desember 2013

Peningkatan Speaking Skill

Tidak diragukan lagi bahwa peranan bahasa Inggris sebagai bahasa asing di Indonesia sangatlah penting. Bahasa Inggris tidak hanya sebagai alat komunikasi secara internasional tetapi juga media untuk mengembangkan ilmu pengetahuan modern. Menurut Huda (1999:157), setiap individu memerlukan bahasa Inggris untuk berkomunikasi dalam forum internasional, sementara mahasiswa membutuhkan bahasa Inggris agar mampu membaca buku-buku perkuliahan karena buku tentang ilmu pengetahuan dan teknologi yang modern ditulis dalam bahasa Inggris. Disamping itu, mahasiswa juga dituntut agar dapat berkomunikasi dalam bahasa Inggris.
                                Bahasa Inggris merupakan salah satu bagian dari ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang dalam KBK disebut ilmu sosial. Materi Speaking yang dipilih dalam kurikulum Bahasa Inggris ini dirancang dan disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan mahasiswa, serta memperhatikan perkembangan yang terjadi di dunia sekarang ini.

Walaupun pemerintah sudah berusaha mensosialisasikan perubahan kurikulum ini disekolah-sekolah tetapi pelaksanaannya ditingkat sekolah dan kampus masih dijumpai kendala. Dari hasil observasi dan wawancara terhadap mahasiswa dan dosen mata kuliah speaking merupakan mata kuliah yang dirasa berat, mahasiswa hanya disuruh menceritakan sekumpulan fakta yang tidak dimengerti. Pada praktek perkuliahan Bahasa Inggris pada umumnya dosen bahasa Inggris masih tetap menggunakan pendekatan ceramah, mereka mengajar Bahasa Inggris sesuai dengan langkah-langkah yang terdapat pada buku ajar. Mahasiswa tidak pernah melakukan pengamatan secara langsung terhadap keadaan nyata yang ada disekelilingnya. Dosen kurang memahami bagaimana cara membelajarkan siswa yang menunjang berkembangnya sikap kritis dan kreativitas dari mahasiswa.

Artikel ini akan membahas peningkatan ketrampilan berbicara dalam bahasa Inggris melalui pendekatan menggunakan media brosus dan pamphlet  dalam mata kuliah speaking di Universitas Kanjuruhan Malang dan menjawab bahwa pendekatan dengan media brosur dan pamphlet  dalam mata kuliah speaking benar-benar dapat meningkatkan ketrampilan berbicara bahasa Inggris mahasiswa di Universitas Kanjuruhan Malang..

PENGAJARAN SPEAKING
Speaking merupakan salah satu ketrampilan berbahasa Inggris yang harus dikuasai oleh siswa di era globalisasi karena dengan menguasai ketrampilan berbicara dalam bahasa Inggris mereka akan mampu berkomunikasi tidak hanya untuk tujuan akademis tetapi juga tujuan profesional.
Huda (1999:157) menyatakan bahwa kebutuhan untuk menguasai bahasa Inggris hanya terbatas pada tujuan akademik di tingkat universitas, seperti perkuliahan, buku-buku, dll. Saat ini masyarakat telah memiliki pandangan yang luas tentang kebutuhan bahasa Inggris yaitu untuk berkomunikasi dalam forum Internasional.
Terkait dengan pengajaran speaking, Murdibjono (1998:1) menyatakan beberapa hal yang berkaitan dengan kemampuan speaking, mahasiswa memiliki kemampuan untuk menggunakan bahasa yang difokuskan dalam bentuk dan makna secara berkesinambungan juga dalam percakapan formal dan informal. Pengajaran speaking diklasifikasikan ke dalam dua kelompok yaitu bentuk (form-focused instruction) dan makna (meaning-focused instruction).
Form-focused instruction merupakan instruksi yang ditujukan kepada siswa agar meletakkan komponen bahasa yang telah dipelajari, misalnya dengan memberikan dialog atau kalimat agar diingat dan dilatih secara teratur. Diharapkan dengan form-focused instruction siswa akan memiliki bahasa yang benar yang dapat digunakan jika diperlukan. Meaning-focused instruction adalah instruksi agar siswa dapat mengekspresikan ide mereka dalam konteks yang bermakna. Misalnya setelah mempelajari dan mengingat dialog tentang berbelanja, siswa diminta untuk membuat percakapan dengan topik berbelanja. Dengan begitu, siswa dapat mengekspresikan ide mereka dengan bebas, tanpa ada rasa takut.
Kompetensi gramatika memfokuskan pada kemampuan menghasilkan dan memahami kalimat dalam suatu bahasa. Aktifitas speaking memfokuskan pada ingatan, membaca dialog tanpa berlatih dalam konteks yang bermakna.
Dengan kata lain, kompetensi komunikasi berhubungan dengan kem,ampuan memahami dan menyampaikan makna. Hal ini memberikan kesempatan pada siswa untuk berpartisipasi dalam speaking secara spontan.
Saat ini aktifitas speaking memfokuskan pada interaksi untuk mengembangkan kompetensi komunikasi. Misalnya mengaplikasikan game bahasa, permainan, diskusi, kerja kelompok, dll. Hal lain yang juga dapat dilakukan dengan menggunakan gambar, tape recorder, brosur, dll.
Pelaksanaan Tindakan
Tindakan ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Masing-masing siklus terdiri dari tiga pertemuan. Setelah menganalisa dan refleksi, peneliti akan mengevaluasi apakah tindakan ini telah memenuhi kriteria atau belum. Jika penelitian ini belum memenuhi kriteria maka penelitian dilanjutkan ke siklus berikutnya.
Untuk pengumpulan data, peneliti menyediakan beberapa alat, yaitu:
a. Jurnal
Jurnal ini digunakan untuk mencatat seluruh kegiatan selama diadakannya penelitian. Jurnal ini berisi catatan-catatan yang diimplementasikan dalam penelitian pada saat pengajaran.
b. Tes
Tes yang digunakan adalah oral tes. Tes ini dilakukan untuk menilai kemampuan mahasiswa dalam speaking. Penilaian oral tes tersebut dikutip dari buku Djiwandono (1996;133). Analisa penilaiannya didasarkan pada komponen bahasa yaitu fluency (kelancaran) dan pronunciation (pengucapan). Ada dua macam tes yaitu: Tes awal digunakan untuk melihat kemampuan mahasiswa sebelum diadakannya penelitian. Tes akhir digunakan untuk melihat kemampuan mahasiswa setelah diadakannya penelitian
c. Brosur atau Phamflet
brosur atau pamphlet digunakan untuk menguji kemampuan murid selama dilaksanakannya oral tes. Alat tersebut juga membantu peneliti untuk menilai hasil tes karena bisa di lakukan secara langsung.

Udah Dulu deh Besok Sambung lagi J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar